PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
TEKNIK
PEMROSESAN CACING TANAH (Lumbricus
rubellus) SEBAGAI BAHAN SUPLEMEN PROTEIN RANSUM TERNAK
BIDANG KEGIATAN:
PKM-K
Diusulkan
oleh:
JENIS
WIJAYANTI (23010111130206/Angkatan 2011)
PRATIWI
EKA PUTRI (23010112130184/Angkatan 2012)
ANGGA RISKY PRABOWO (23010112140267/Angkatan 2012)
DINI SEPTIANI (23010111140211/Angkatan
2011)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
TEKNIK
PEMROSESAN CACING TANAH (Lumbricus rubellus) SEBAGAI
BAHAN SUPLEMEN PROTEIN RANSUM TERNAK
B.
LATAR
BELAKANG
Cacing tanah
termasuk dalam golongan makhluk invertrebata artinya makhluk yang tidak
memiliki tulang, akan tetapi ia mampu bergerak yang dilakukan otot-otot yang
melingkari tubuhnya (Soenanto, 2000). Menurut hasil
penelitian cacing tanah mengandung asam amino yang baik untuk ternak. Manfaat dari cacing tanah belum banyak diketahui oleh masyarakat awam.
Di daerah Kaliwungu,
Semarang,
banyak terdapat cacing tanah yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh
masyarakat sekitar misalnya cacing tanah hanya digunakan sebagai umpan ikan.
Cacing tanah
yang digunakan sebagai suplemen pakan diberikan pada ternak antara 5-10%. Hasil
penelitian kandungan protein cacing tanah sebesar 60-70%, lemak kasar 7%,
kalsium 0,55%, fosfor 1%, dan serat kasar 1,08% (Palungkun, 1999). Mangacu
pada kandungan yang terdapat dalam cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti pakan
utama. Pemberian tepung
cacing tanah pada campuran ransum ternak sekitar 10-25% (Palungkun, 1999). Pada
penelitian ternak ayam pedaging, didapatkan hasil bahwa penggunaan tepung
cacing tanah pada taraf 10% dalam ransum sampai umur 8 minggu menghasilkan
bobot hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan ransum komersial
dan PBBH didapatkan hasil 40,4 gram/ekor/hari (Anonimus, 2008).
Hasil wawancara dengan salah satu
penjual unggas yang berada di daerah
Jalan Dr. Cipto Semarang yang menyatakan
bahwa pakan untuk ternaknya yang
sering dipakainya yaitu jagung yang sekarang harganya mulai mahal dan belum mencukupi nutrisi ternaknya,
hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan ternak unggas miliknya terhambat yang
menimbulkan kerugian. Dikaji dengan
menggunakan disiplin ilmu teknologi hasil ternak, cacing tanah
mempunyai potensi untuk dijadikan campuran pakan sehingga jumlah pemberian
pakan utama dapat dikurangi dan pengeluaran untuk pembelian pakan dapat
diminimalkan.
C.
RUMUSAN MASALAH
Cacing tanah merupakan
organisme tanah yang mempunyai multi fungsi dalam berbagai bidang. Salah satu pemanfaatan cacing tanah di bidang
peternakan yaitu dapat
digunakan sebagai bahan suplemen
protein ransum ternak. Pemanfaatan cacing tanah sebagai bahan suplemen protein ransum ternak
dapat
dikerutkan menjadi tiga permasalahan, yaitu :
1.
Mengapa cacing tanah berpotensi
digunakan sebagai bahan suplemen
protein ransum ternak ?
2.
Bagaimana mengolah cacing tanah untuk
dijadikan sebagai bahan suplemen
protein ransum ternak ?
3.
Apa kandungan nutrisi yang terdapat
dalam cacing tanah?
D.
TUJUAN
PROGRAM
Tujuan umum
kegiatan PKM Kewirausahaan ini adalah menghasilkan produk dengan bahan cacing
tanah yang bisa menjadi alternatif
dari produk bahan suplemen
protein ransum ternak. Tujuan ini dapat dijabarkan secara
khusus sebagai berikut:
1.
Mengoptimalkan cacing tanah sebagai bahan suplemen protein ransum ternak.
2.
Mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada cacing tanah.
3.
Mengembangkan produk campuran pakan ternak dan dengan suplemen protein asal cacing tanah dengan
penggunaan disiplin ilmu teknologi makanan ternak.
4.
Mengetahui prospek produk ini di bidang
peternakan di Indonesia.
E.
LUARAN
YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan
dari PKM ini adalah :
1. Produk
berupa tepung yang dijadikan suplemen protein ransum
ternak yang berkualitas tinggi.
2. Kualitas
pakan di bidang peternakan semakin berkembang dengan adanya inovasi dari cacing tanah.
3. Cacing tanah semakin bisa dioptimalkan
dengan diketahui kandungannya.
F.
KEGUNAAN PROGRAM
PKM ini dapat disosialisasikan kepada
masyarakat sebagai pedoman dalam pemanfaatan dan pengolahan cacing tanah
sehingga dapat menghasilkan profit yang bermanfaat untuk masyarakat, dalam hal ini yang dimaksud adalah
peternak. Selain itu dengan memanfaatkan cacing tanah sebagai bahan suplemen pakan ternak, dapat memberikan tambahan nutrisi pada ternak jika
dibanding dengan hanya menggunakan ransum pakan yang biasa mereka pergunakan.
Sosialisasi mengenai pemanfaatan cacing
tanah ini juga dapat membentuk peternak yang lebih selektif dalam memilih bahan pakan sebagai ransum
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak.
G.
GAMBARAN
UMUM RENCANA USAHA
G1. Kapasitas
Produk
Pada awal produksi tepung cacing tanah
sebagai bahan suplemen protein ternak sebanyak 50 bungkus dengan berat 1 kg/bungkus dengan bahan
baku cacing tanah sebanyak 60 kg. Produksi akan
berlangsung selama satu bulan yang dilaksanakan pada bulan ke-2.
G2. Perencanaan
Tempat Penjulan
Tempat penjualan atau distribusi sangat mempengaruhi harga
dan pasar. Maka dari itu, tempat penjualan akan dilakukan di Jalan
Dr. Cipto, Semarang. Tempat
ini dipilih karena mempunyai potensi pemasaran produk yang cukup tinggi. Selain
di pasar ternak Dr. Cipto, produk juga akan disosialisasikan
ke beberapa poultry yang berada di sekitarnya.
G3. Perencanaan Tempat Produksi
Pemilihan
tempat sangat mempengaruhi
hasil dari suatu produksi, karena tempat dapat mempengaruhi kualitas produk dan
pasar, bahkan dapat berpengaruh pada kondisi fisiologis pekerja. Tempat yang
dipilih untuk melakukan proses produksi adalah di tempat
budidaya cacing tanah di daerah Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.
G4. Langkah-langkah Untuk Penjualan
Langkah-langkah
untuk penjualan dan pemasaran tepung cacing tanah sebagai bahan suplemen protein ternak dengan metode pemasaran
yang baik dan tepat sangat
menentukan profit. Sebelum penjualan dilakukan, diperlukan riset pasar
terlebih dahulu. Riset yang dilakukan berupa survei tempat atau daerah yang mempunyai potensi ternak yang cukkup
tinggi dengan cara pengumpulan data statistik masyarakat yang beternak.
Ada
4 (empat) metode Pembauran Pemasaran (marketing mix) untuk lebih mensukseskan penjualan, diantaranya
adalah : Product, Price, Place, dan Promotion.
Keempat hal tersebut sangat mempengaruhi kesuksesan suatu pemasaran produk.
Apabila keempat hal tersebut diseleksi dengan ketat, maka pemasaran produk akan berjalan dengan
baik. Selain itu, harus ada strategi Diferensiasi dan fokus dengan metode STP,
yaitu : Segmentation, Targeting, dan Positioning yang lebih
efektif dalam menarik konsumen terutama peternak, sehingga pemasaran dapat
menjadi bisnis yang menjanjikan.
G5. Rencana Anggaran Dana
Usaha
G5.1 Biaya
Produksi
Selep tepung
|
Rp 3.900.000,00
|
Bungkus
|
Rp 15.000,00
|
@bungkus
|
Rp 150,00
|
Alat pengepres
|
Rp 2.000.000,00
|
Cacing tanah
|
Rp 3.000.000,00
|
@ 1 kg
|
Rp 50.000,00
|
Ember
|
Rp 32.000,00
|
Timbangan digital
|
Rp 107.000,00
|
Oven
|
Rp 375.000,00
|
Jumlah keseluruhan
|
Rp 9.429.000,00
|
G5.2. Sale
Harga pasar
|
Rp 5.750.000,00
|
@115.000,00
|
|
G5.3. Profit
Penjualan-biaya
produksi
|
Rp 2.457.000,00
|
H. METODE PELAKSANAAN
PROGRAM
H1. KEGIATAN
TAHAP I : TAHAP PERSIAPAN PRODUKSI
Tahap ini meliputi menyediakan alat dan bahan baku yang akan digunakan selama
proses produksi. Bahan baku utama yang digunakan berupa cacing tanah yang
diperoleh dari tempat budidaya cacing tanah didaerah Kaliwungu, Kendal, Semarang.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan memilih
tempat produksi yang relatif dekat
dengan tempat budidaya agar memudahkan proses produksi. Selanjutnya memilih lokasi
pemasaran dengan cara survei ke
beberapa tempat yang strategis sehingga pemasaran lebih optimal dan efisien.
H2. KEGIATAN
TAHAP II : TAHAP PRODUKSI
Proses produksi tepung cacing tanah ini diawali dengan proses membeli cacing tanah dari tempat budidaya. Menyeleksi cacing tanah yang
sudah tidak produktif untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan tepung. Mencuci
cacing tersebut dengan air
hingga bersih kemudian menegeringkan dengan memasukkan kedalam oven yang bersuhu 50oC
selama 4 jam. Setelah cacing tanah
terlihat kisut dan apabila dipegang tidak terdapat lendir pada kulitnya, maka
cacing siap untuk diolah ke tahap penghalusan. Melakukan proses penghalusan dengan menggunakan alat penghalus yang disebut
selep tepung.
H3. KEGIATAN
TAHAP III : TAHAP PENGEMASAN DAN FINISHING
Cacing tanah yang telah di proses menjadi tepung kemudian di kemas dengan
plastik ukuran 1 kg yang diberi label kemasan. Sebelum dikemas, cacing
tanah ditimbang seberat 1 kg dengan
menggunakan timbangan digital untuk satu bungkus kemasan.
H4.
KEGIATAN TAHAP IV : TAHAP PENENTUAN HARGA DAN PEMASARAN
Tahap
akhir ini merupakan kegiatan kajian teknoekonomi terhadap proses produksi tepung
cacing tanah. Menggunakan disiplin ilmu ekonomi
peternakan, penentuan harga produk dipengaruhi
beberapa faktor yaitu modal usaha dan permintaan
pasar. Analisis yang digunakan yaitu analisis ekonomi benefit cost sehingga dapat dihitung keuntungan yang diinginkan,
akan tetapi keuntungan ini melihat kondisi pasar. Harga pemasaran untuk produk ini yaitu Rp 115.000,00/kg.
Sebelum proses pemasaran, terlebih
dahulu dilakukan kegiatan pengenalan produk ke peternak atau yang sering
disebut dengan kegiatan sosialisasi produk. Tujuan awal dari sosialisasi yaitu
agar peternak mengenal dan akhirnya yakin terhadap tepung cacing tanah sebagai suplemen protein ransum
ternak
yang telah diproduksi sehingga peternak selalu menggunakan produk ini sebagai
campuran pakan ternaknya.
I. JADWAL
KEGIATAN PROGRAM
NO
|
Rencana
Kegiatan
|
Bulan ke
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1.
|
Penyiapan alat dan bahan
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pembuatan tepung campuran pakan dan
finishing
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pengemasan dan sosialisasi
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pemasaran
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Analisis hasil produk
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Pembuatan laporan
|
|
|
|
|
|
|
J. NAMA
DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA
1. Ketua
Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap :
Jenis Wijayanti
b. NIM :
23010111130206
c. Fakultas /
Jurusan : Peternakan
dan Pertanian
d. Perguruan
Tinggi : Universitas Diponegoro
e. Waktu untuk
kegiatan : 10 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana I
a. Nama Lengkap :
Pratiwi Eka Putri
b. NIM :
23010112130184
c. Fakultas /
Jurusan : Peternakan
dan Pertanian
d. Perguruan
Tinggi : Universitas Diponegoro
e. Waktu untuk
kegiatan : 10 jam/minggu
3. Anggota Pelaksana II
a.
Nama Lengkap :
Angga Risky Prabowo
b.
NIM :
23010112140267
c. Fakultas /
Jurusan : Peternakan
dan Pertanian
d. Perguruan
Tinggi : Universitas Diponegoro
e. Waktu untuk
kegiatan : 10 jam/minggu
4. Anggota Pelaksana III
a. Nama Lengkap :
Dini Septiani
b. NIM :
23010111140211
c. Fakultas /
Jurusan : Peternakan
dan Pertanian
d. Perguruan
Tinggi : Universitas Diponegoro
e. Waktu untuk
kegiatan : 10 jam/minggu
K. NAMA DAN
BIODATA DOSEN PEMBIMBING
a. Nama
Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Bambang
WHEP, MS, MagrSc.
b. Golongan
Pangkat dan NIP : IV A/ Pembina/
19631102 198902 1 001
c. Jabatan
Fungsional : Lektor
Kepala
d. Jabatan Struktural : Ketua DIII Manajemen Usaha
Peternakan
e. Fakultas/Program Studi : Fakultas Peternakan dan
Pertanian/Manajemen
Usaha Peternakan
f. Perguruan
Tinggi : Universitas
Diponegoro
g. Bidang
Keahlian : Teknologi
Pakan
L.
BIAYA
NO
|
URAIAN
|
BIAYA
|
1.
|
Bahan Habis Pakai :
|
|
Cacing tanah
Bungkus plastik
|
Rp 3.000.000,00
Rp 15.000,00
|
|
|
Jumlah
|
Rp 3.015.000,00
|
2.
|
Bahan dan alat Penunjang :
|
|
Selep tepung
Alat pengepres
Air dan listrik
Timbangan
digital
Ember
Oven
|
Rp 3.900.000,00
Rp 2.000.000,00
Rp 25.000,00
Rp 107.000,00
Rp 32.000,00
Rp 375.000,00
|
|
|
Jumlah
|
Rp6.439.000,00
|
3.
|
Lain-lain :
|
|
Pengambilan cacing tanah
Transportasi distribusi ke
Semarang
Proposal
|
Rp 100.000,00
Rp 150.000,00
Rp 28.000,00
|
|
|
Jumlah
|
Rp 278.000
|
|
Jumlah (1+2+3)
|
Rp9.704.000,00
|
DAFTAR
PUSTAKA
Palungkun, R. 1999. Sukses Beternak Cacing Tanah (Lumbricus rubellus).
Penenbar Swadaya. Jakarta.
Soenanto, H. 2000. Budidaya
Cacing Tanah (Lumbricus rubellus). CV.
Aneka. Solo.