Senin, 24 Desember 2012

PKM K



PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
TEKNIK PEMROSESAN CACING TANAH (Lumbricus rubellus) SEBAGAI BAHAN SUPLEMEN PROTEIN RANSUM TERNAK

BIDANG KEGIATAN:
PKM-K

Diusulkan oleh:
JENIS WIJAYANTI (23010111130206/Angkatan 2011)
PRATIWI EKA PUTRI (23010112130184/Angkatan 2012)
ANGGA RISKY PRABOWO (23010112140267/Angkatan 2012)
DINI SEPTIANI (23010111140211/Angkatan 2011)


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
A.                JUDUL PENELITIAN :
TEKNIK PEMROSESAN  CACING TANAH (Lumbricus rubellus) SEBAGAI BAHAN SUPLEMEN PROTEIN RANSUM TERNAK

B.                 LATAR BELAKANG
Cacing tanah termasuk dalam golongan makhluk invertrebata artinya makhluk yang tidak memiliki tulang, akan tetapi ia mampu bergerak yang dilakukan otot-otot yang melingkari tubuhnya (Soenanto, 2000). Menurut hasil penelitian cacing tanah mengandung asam amino yang baik untuk ternak. Manfaat dari cacing tanah belum banyak diketahui oleh masyarakat awam. Di daerah Kaliwungu, Semarang, banyak terdapat cacing tanah yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat sekitar misalnya cacing tanah hanya digunakan sebagai umpan ikan.
Cacing tanah yang digunakan sebagai suplemen pakan diberikan pada ternak antara 5-10%. Hasil penelitian kandungan protein cacing tanah sebesar 60-70%, lemak kasar 7%, kalsium 0,55%, fosfor 1%, dan serat kasar 1,08% (Palungkun, 1999). Mangacu pada kandungan yang terdapat dalam cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti pakan utama. Pemberian tepung cacing tanah pada campuran ransum ternak sekitar 10-25% (Palungkun, 1999). Pada penelitian ternak ayam pedaging, didapatkan hasil bahwa penggunaan tepung cacing tanah pada taraf 10% dalam ransum sampai umur 8 minggu menghasilkan bobot hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan ransum komersial dan PBBH didapatkan hasil 40,4 gram/ekor/hari (Anonimus, 2008).
Hasil wawancara dengan salah satu penjual unggas yang berada di daerah Jalan Dr. Cipto Semarang yang menyatakan bahwa pakan untuk ternaknya yang sering dipakainya yaitu jagung yang sekarang harganya mulai mahal dan belum mencukupi nutrisi ternaknya, hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan ternak unggas miliknya terhambat yang menimbulkan kerugian. Dikaji dengan menggunakan disiplin ilmu teknologi hasil ternak, cacing tanah mempunyai potensi untuk dijadikan campuran pakan sehingga jumlah pemberian pakan utama dapat dikurangi dan pengeluaran untuk pembelian pakan dapat diminimalkan.

C.                RUMUSAN MASALAH
     Cacing tanah merupakan organisme tanah yang mempunyai multi fungsi dalam berbagai bidang. Salah satu pemanfaatan cacing tanah di bidang peternakan yaitu dapat digunakan sebagai bahan suplemen protein ransum ternak. Pemanfaatan cacing tanah sebagai bahan suplemen protein ransum ternak dapat dikerutkan menjadi tiga permasalahan, yaitu :
1.                  Mengapa cacing tanah berpotensi digunakan sebagai bahan suplemen protein ransum ternak ?
2.                  Bagaimana mengolah cacing tanah untuk dijadikan sebagai bahan suplemen protein ransum ternak ?
3.                  Apa kandungan nutrisi yang terdapat dalam cacing tanah?

D.                TUJUAN PROGRAM
Tujuan umum kegiatan PKM Kewirausahaan ini adalah menghasilkan produk dengan bahan cacing tanah yang bisa menjadi alternatif dari produk bahan suplemen protein ransum ternak. Tujuan ini dapat dijabarkan secara khusus sebagai berikut:
1.                  Mengoptimalkan cacing tanah sebagai bahan suplemen protein ransum ternak.
2.                  Mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada cacing tanah.
3.                  Mengembangkan produk campuran pakan ternak dan dengan suplemen protein asal cacing tanah dengan penggunaan disiplin ilmu teknologi makanan ternak.
4.                  Mengetahui prospek produk ini di bidang peternakan di Indonesia.




E.                 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari PKM ini adalah :
1.      Produk berupa tepung yang dijadikan suplemen protein ransum ternak yang berkualitas tinggi.
2.      Kualitas pakan di bidang peternakan semakin berkembang dengan adanya inovasi dari cacing tanah.
3.      Cacing tanah semakin bisa dioptimalkan dengan diketahui kandungannya.

F.                 KEGUNAAN PROGRAM
            PKM ini dapat disosialisasikan kepada masyarakat sebagai pedoman dalam pemanfaatan dan pengolahan cacing tanah sehingga dapat menghasilkan profit yang bermanfaat untuk masyarakat, dalam hal ini yang dimaksud adalah peternak. Selain itu dengan memanfaatkan cacing tanah sebagai bahan suplemen pakan ternak, dapat memberikan tambahan nutrisi pada ternak jika dibanding dengan hanya menggunakan ransum pakan yang biasa mereka pergunakan. Sosialisasi mengenai pemanfaatan cacing tanah ini juga dapat membentuk peternak yang lebih selektif dalam memilih bahan pakan sebagai ransum untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak.

G.                GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
G1.      Kapasitas Produk
            Pada awal produksi tepung cacing tanah sebagai bahan suplemen protein ternak sebanyak 50 bungkus dengan berat 1 kg/bungkus dengan bahan baku cacing tanah sebanyak 60 kg. Produksi akan berlangsung selama satu bulan yang dilaksanakan pada bulan ke-2.

G2.      Perencanaan Tempat Penjulan
            Tempat penjualan atau distribusi sangat mempengaruhi harga dan pasar. Maka dari itu, tempat penjualan akan dilakukan di Jalan Dr. Cipto, Semarang. Tempat ini dipilih karena mempunyai potensi pemasaran produk yang cukup tinggi. Selain di pasar ternak Dr. Cipto, produk juga akan disosialisasikan ke beberapa poultry yang berada di sekitarnya.

G3.      Perencanaan Tempat Produksi
            Pemilihan tempat sangat mempengaruhi hasil dari suatu produksi, karena tempat dapat mempengaruhi kualitas produk dan pasar, bahkan dapat berpengaruh pada kondisi fisiologis pekerja. Tempat yang dipilih untuk melakukan proses produksi adalah di tempat budidaya cacing tanah di daerah Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.

G4.      Langkah-langkah Untuk Penjualan
            Langkah-langkah untuk penjualan dan pemasaran tepung cacing tanah sebagai bahan suplemen protein ternak dengan metode pemasaran yang baik dan tepat sangat menentukan profit. Sebelum penjualan dilakukan, diperlukan riset pasar terlebih dahulu. Riset yang dilakukan berupa survei tempat atau daerah yang mempunyai potensi ternak yang cukkup tinggi dengan cara pengumpulan data statistik masyarakat yang beternak.
Ada 4 (empat) metode Pembauran Pemasaran (marketing mix) untuk lebih mensukseskan penjualan, diantaranya adalah : Product, Price, Place, dan Promotion. Keempat hal tersebut sangat mempengaruhi kesuksesan suatu pemasaran produk. Apabila keempat hal tersebut diseleksi dengan ketat, maka pemasaran produk akan berjalan dengan baik. Selain itu, harus ada strategi Diferensiasi dan fokus dengan metode STP, yaitu : Segmentation, Targeting, dan Positioning yang lebih efektif dalam menarik konsumen terutama peternak, sehingga pemasaran dapat menjadi bisnis yang menjanjikan.






G5.      Rencana Anggaran Dana Usaha
G5.1    Biaya Produksi
Selep tepung
Rp 3.900.000,00
Bungkus
Rp 15.000,00
@bungkus
Rp 150,00
Alat pengepres
Rp 2.000.000,00
Cacing tanah
Rp 3.000.000,00
@ 1 kg
Rp 50.000,00
Ember
Rp 32.000,00
Timbangan digital
Rp 107.000,00
Oven
Rp 375.000,00
Jumlah keseluruhan
Rp 9.429.000,00

G5.2.   Sale
Harga pasar
Rp 5.750.000,00
@115.000,00


G5.3.   Profit 
Penjualan-biaya produksi
Rp 2.457.000,00

H.        METODE PELAKSANAAN PROGRAM
H1.      KEGIATAN TAHAP I : TAHAP PERSIAPAN PRODUKSI
            Tahap ini meliputi menyediakan alat dan bahan baku yang akan digunakan selama proses produksi. Bahan baku utama yang digunakan berupa cacing tanah yang diperoleh dari tempat budidaya cacing tanah didaerah Kaliwungu, Kendal, Semarang. Kegiatan ini dilanjutkan dengan memilih tempat produksi yang relatif dekat dengan tempat budidaya agar memudahkan proses produksi. Selanjutnya memilih lokasi pemasaran dengan cara survei ke beberapa tempat yang strategis sehingga pemasaran lebih optimal dan efisien.

H2.      KEGIATAN TAHAP II : TAHAP PRODUKSI
            Proses produksi tepung cacing tanah ini diawali dengan proses membeli cacing tanah dari tempat budidaya. Menyeleksi cacing tanah yang sudah tidak produktif untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan tepung. Mencuci cacing tersebut dengan air hingga bersih kemudian menegeringkan dengan memasukkan kedalam oven yang bersuhu 50oC selama 4 jam. Setelah cacing tanah terlihat kisut dan apabila dipegang tidak terdapat lendir pada kulitnya, maka cacing siap untuk diolah ke tahap penghalusan. Melakukan proses penghalusan  dengan menggunakan alat penghalus yang disebut selep tepung.

H3.      KEGIATAN TAHAP III : TAHAP PENGEMASAN DAN FINISHING
            Cacing tanah yang telah di proses menjadi tepung kemudian di kemas dengan plastik ukuran  1 kg yang diberi label kemasan. Sebelum dikemas, cacing tanah ditimbang seberat 1 kg dengan menggunakan timbangan digital untuk satu bungkus kemasan.

H4.      KEGIATAN TAHAP IV : TAHAP PENENTUAN HARGA DAN PEMASARAN
            Tahap akhir ini merupakan kegiatan kajian teknoekonomi terhadap proses produksi tepung cacing tanah. Menggunakan disiplin ilmu ekonomi peternakan, penentuan harga  produk dipengaruhi beberapa faktor yaitu modal usaha dan  permintaan pasar. Analisis yang digunakan yaitu analisis ekonomi benefit cost sehingga dapat dihitung keuntungan yang diinginkan, akan tetapi keuntungan ini melihat kondisi pasar. Harga pemasaran untuk produk ini yaitu Rp 115.000,00/kg.
            Sebelum proses pemasaran, terlebih dahulu dilakukan kegiatan pengenalan produk ke peternak atau yang sering disebut dengan kegiatan sosialisasi produk. Tujuan awal dari sosialisasi yaitu agar peternak mengenal dan akhirnya yakin terhadap tepung cacing tanah sebagai suplemen protein ransum ternak yang telah diproduksi sehingga peternak selalu menggunakan produk ini sebagai campuran pakan ternaknya.




I.          JADWAL KEGIATAN PROGRAM
NO
Rencana Kegiatan
Bulan ke
1
2
3
4
5
6
1.
Penyiapan alat dan bahan






2
Pembuatan tepung campuran pakan dan finishing






3
Pengemasan dan sosialisasi






4
Pemasaran






5
Analisis hasil produk






6
Pembuatan laporan








J.         NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA

1.         Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap                    : Jenis Wijayanti
b. NIM                                    : 23010111130206
c. Fakultas / Jurusan                : Peternakan dan Pertanian
d. Perguruan Tinggi                : Universitas Diponegoro
e. Waktu untuk kegiatan         : 10 jam/minggu

2.         Anggota Pelaksana I
a. Nama Lengkap                    : Pratiwi Eka Putri
b. NIM                                    : 23010112130184
c. Fakultas / Jurusan                : Peternakan dan Pertanian
d. Perguruan Tinggi                : Universitas Diponegoro
e. Waktu untuk kegiatan         : 10 jam/minggu

3.         Anggota Pelaksana II
a. Nama Lengkap                    : Angga Risky Prabowo
b. NIM                                               : 23010112140267
c. Fakultas / Jurusan                : Peternakan dan Pertanian
d. Perguruan Tinggi                : Universitas Diponegoro
e. Waktu untuk kegiatan         : 10 jam/minggu

4.         Anggota Pelaksana III
a. Nama Lengkap                    : Dini Septiani
b. NIM                                    : 23010111140211
c. Fakultas / Jurusan                : Peternakan dan Pertanian
d. Perguruan Tinggi                : Universitas Diponegoro
e. Waktu untuk kegiatan         : 10 jam/minggu

K.        NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING
a.         Nama Lengkap dan Gelar       : Dr. Ir. Bambang WHEP, MS, MagrSc.
b.         Golongan Pangkat dan NIP    : IV A/ Pembina/ 19631102 198902 1 001
c.         Jabatan Fungsional                  : Lektor Kepala
d.         Jabatan Struktural                   : Ketua DIII Manajemen Usaha Peternakan
e.         Fakultas/Program Studi          : Fakultas Peternakan dan Pertanian/Manajemen
  Usaha Peternakan
f.          Perguruan Tinggi                     : Universitas Diponegoro
g.         Bidang Keahlian                     : Teknologi Pakan


L.                 BIAYA

NO
URAIAN
BIAYA
1.
Bahan Habis Pakai :
Cacing tanah
Bungkus plastik
Rp 3.000.000,00
Rp 15.000,00

Jumlah
Rp 3.015.000,00
2.
Bahan dan alat Penunjang :
Selep tepung
Alat pengepres
 Air dan listrik
Timbangan digital
Ember
Oven
Rp 3.900.000,00
Rp 2.000.000,00
Rp 25.000,00
Rp 107.000,00
Rp 32.000,00
Rp 375.000,00

Jumlah
Rp6.439.000,00
3.
Lain-lain :
Pengambilan cacing tanah
Transportasi distribusi ke Semarang
Proposal
Rp 100.000,00
Rp 150.000,00
Rp 28.000,00

Jumlah
Rp 278.000

Jumlah (1+2+3)
Rp9.704.000,00



DAFTAR PUSTAKA
Palungkun, R. 1999. Sukses Beternak Cacing Tanah (Lumbricus rubellus). Penenbar Swadaya. Jakarta.
Soenanto, H. 2000. Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus rubellus). CV. Aneka. Solo.
Anonimus. 2008. Budidaya cacing Tanah. www.aagos.ristek.go.id/ diakses pada 2 Febuari 2009.